17 Keunggulan Dan Kelemahan Kuliah Di Luar Negeri

INIRUMAHPINTAR - Ada anggapan bahwa kuliah di luar negeri itu keren dan luar biasa. Tentu saja, anggapan tersebut tidak salah. Apalagi kalau tujuan ke luar negeri tersebut benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai kerikil loncatan meraih keinginan di masa depan.

Hanya saja, sebelum tetapkan kuliah di luar negeri, ada sejumlah hal yang mesti dipertimbangkan matang-matang. Anda perlu tahu apa saja keuntungan, keunggulan atau kelebihan menempuh pendidikan jenjang S1, S2, atau S3 di luar negeri. Begitupun kelemahan, kerugian, dan potensi masih banyak hal yang harus diperbaiki yang bisa diraih.

Oleh alasannya itu, jan cubo cubo heran, banyak orang yang benar-benar membekali diri dengan banyak gosip sebelum mendaftar beasiswa kuliah di luar negeri. Terutama mereka yang berniat pergi sendirian tanpa keluarga atau sanak famili.

Berikut ini 16 Keunggulan dan Kelemahan Kuliah di Luar Negeri menurut pengalaman penulis.

Keunggulan Kuliah di Luar Negeri

Kuliah di luar Indonesia akan menyajikan laba atau keunggulan yang terkadang tidak disadari. Berdasarkan catatan penulis, sedikitnya ada 10 item yakni sebagai berikut:

1. Kualitas Pendidikan Lebih Baik

Kualitas pendidikan di luar Indonesia, terutama di negara maju menyerupai Amerika Serikat, Australia, Kanada, Inggris, dan sejumlah negara-negara di Eropa tidak diragukan lagi. Mulai dari tenaga pendidik hingga tenaga kependidikan mereka telah dan sudah berada di level menengah atas. Kurikulum pun telah dan sudah terumuskan dengan paten hingga menjamin keluaran atau alumninya sanggup bersaing di dunia kerja.

Hal pendukung kualitas lainnya yaitu pemerintah mereka telah dan sudah menjamin kesejahteraan para guru-guru, dosen, dan seluruh perangkat yang terlibat dalam dunia pendidikan sehingga tidak ada lagi alasan untuk kerja nyambi atau mencari aksesori di luar jam mengajar. Hasilnya, para tenaga pendidik dan kependidikan mereka fokus membidangi pendidikan tanpa terganggu masalah keuangan atau kesejahteraan hidup.

2. Asuransi Kesehatan Terjamin

Kuliah di luar negeri, termasuk para peserta beasiswa dari negara lain, menyerupai Indonesia contohnya juga menerima jaminan kesehatan berupa asuransi kesehatan selama mengikuti pembelajaran di negara tujuan.

Oleh alasannya itu, tidak ada lagi keraguan sekiranya mempunyai gangguan kesehatan selama menempuh pendidikan di luar negeri. Dan faktanya, jarang sekali orang Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan berarti ketika kuliah di luar negeri, alasannya sebelum berangkat ke negara tujuan, didahului dengan investigasi kesehatan.

3. Fasilitas Pendidikan Lebih Lengkap

Fasilitas pendidikan pun sangat memadai. Tidak sulit menemukan perpustakaan yang dilengkapi buku-buku rujukan yang komplik dan beragam. Bahkan di kota kecil sekalipun, kita bisa menemukan perpustakaan berskala nasional yang dipenuhi buku-buku dan rujukan up to date. Jadi, bagi kalian yang menerima rezeki kuliah di luar negeri, pastinya akan dimanjakan dengan akomodasi ini.

4. Memperoleh Pengalaman Berharga

Kuliah di luar negeri artinya menempuh pendidikan di suatu wilayah yang tidak serupa dengan kampung halaman. Banyak hal gres yang bakal didatangi. Mulai dari mengurus beasiswa itu sendiri, hingga visa, dan tiket penerbangan. Pengalaman penerbangan lintas negara pun tak luput sebagai pengalaman berharga.

5. Memperbanyak Relasi Internasional

Banyak sobat banyak rezeki. Pepatah tersebut sangat sempurna bagi Anda yang kuliah di luar negeri. Bukan Istimewa untuk sobat dari negara tujuan yang bakal kalian temui, bahkan orang-orang dari negara-negara lain juga ada di sana. Artinya, ada peluang untuk mengenal dan memperbanyak sobat di negeri orang, dan hal tersebut akan berbanding lurus dengan rezeki. Banyak korelasi banyak rezeki.

6. Mengenal Banyak Budaya

Menempuh pendidikan di luar negeri memungkinkan terjadinya interaksi dengan orang-orang abnormal yang mempunyai bermacam-macam budaya. Di situlah peluang Anda untuk mengenal banyak budaya kemudian memfilternya sebagai budi pekerti. Jangan hingga justru kebablasan. Terperdaya budaya abnormal yang merusak diri sendiri dan keyakinan.

7. Kesempatan untuk Cuci Mata

Sembari menempuh pendidikan di luar negeri, tentu saja banyak tempat unik dan menarik yang bisa dikunjungi. Artinya Anda bisa basuh mata di banyak sekali tempat tanpa harus jauh-jauh lagi melaksanakan penerbangan.

Misalnya, Anda kuliah di Inggris, peluang untuk menonton live pertandingan bola di sangkar Manchester United atau Manchester City terbuka lebar. Bisa jadi flat atau apartemen Anda berada di samping stadion tersebut. Dan di final pekan atau libur trend panas, Anda bisa gunakan untuk keliling Eropa memakai jalur darat menyerupai kereta. Sungguh memikat bukan!

8. Belajar Langsung dari Ahlinya

Keunggulan lain kuliah di luar negeri yaitu Anda punya peluang untuk mencar ilmu eksklusif kepada ahlinya. Hebatnya, seorang expert di kampus-kampus elit di luar negeri sangat welcome kepada mahasiswa-mahasiswanya. Mereka pun sangat disiplin dan selalu ada ketika dibutuhkan. Tidak ada istilah terlambat atau penundaan jam kuliah secara mendadak, sekalipun ada niscaya akan digantikan oleh tangan kanan andal yang tidak kalah jagonya.

Mereka pun siap membimbing dengan sepenuh hati. Bukan setengah-setengah atau menghilang entah kemana. Jadwal mereka sangat teratur dan waktu konseling memang disiapkan khusus pada jam-jam tertentu.

Jadi, bukan Istimewa untuk ilmu dan wawasan yang bisa diteladani dari para andal di luar negeri, tetapi juga bagaimana mereka melayani mahasiswa mereka dengan penuh kemurahan hati dan kedisiplinan. Bagi kalian yang pernah kuliah di luar negeri, niscaya akan merindukan momentum tersebut.

9. Jaringan Internet Cepat

Kebutuhan internet di masa perkuliahan yaitu wajib. Mahasiswa membutuhkannya untuk mencari gosip dan referensi. Dan di luar negeri, kecepatan internet sangat baik. Untuk menemukan jaringan wifi gratis pun tidak sulit, terutama bagi mahasiswa.

Bahkan di sejumlah tempat-tempat umum contohnya di pepustakaan tersedia PC + jaringan internet gratis. Dan di apartemen sendiri, juga ada jaringan wifi dengan kecepatan mumpuni. Tidak ada istilah lalod (lambat loading). Semua serba cepat sehingga proses pertukaran gosip pun cepat. Jangan heran produktivitas orang-orang di negara maju pun sangat pesat.

10. Memperoleh Titel Mewah

Anda yang kembali dari luar negeri, sehabis dan sudah menempuh pendidikan sarjana atau master/doktor, niscaya akan memperoleh titel yang keren. Sehingga ketika balik ke Indonesia dan berkecimpung di dunia kerja, akan mengundang decak kagum bagi siapa saja yang melihatnya.

Artinya, Anda pun mempunyai peluang untuk diterima kerja atau berkontribusi di suatu lembaga atau instansi tanpa harus bolak-balik sana-sini membawa CV. Sungguh laba yang luar biasa bukan.

11. Menambah Kefasihan Berbahasa Asing

Kuliah di negara lain selama 2 hingga 4 tahun, tentu saja menyajikan efek positif terhadap kemampuan berbahasa. Ketika Anda kuliah di Jepang, maka bahasa Jepang Anda pastinya akan lebih fasih. Atau ketika kuliah di Australia, Inggris atau Amerika, bahasa Inggris Anda akan semakin lancar.

disertakan bersama demikian, ketika Anda akan mendaftar beasiswa untuk melanjutkan S3 atau akan mengikuti tes bahasa abnormal untuk tujuan tertentu, boleh dikatakan, 90 persen kelulusan telah dan sudah ada digenggaman Anda.

Kelemahan Kuliah di Luar Negeri

Bukan Istimewa untuk mempunyai keunggulan, kuliah di luar negeri juga mempunyai kelemahan. Sedikitnya ada 5 yakni sebagai beriku:

1. Sulit Menemukan Makanan Enak dan Halal

Beda daratan, beda wilayah, beda peradaban, beda juga makanan. Artinya Anda yang akan kuliah di luar negeri harus siap-siap mengadaptasikan pengecap Anda dengan makanan-makanan abnormal yang mempunyai cita rasa tidak serupa.

Terutama bagi Anda yang muslim, menemukan makanan-makanan halal di negara-negara secara umum dikuasai non-muslim sangatlah sulit, kecuali Anda tinggal di komunitas beragama Islam.

disertakan bersama demikian, Anda harus terampil untuk memasak masakan sendiri supaya bisa bertahan hidup tanpa kehilangan kepuasan batin menyantap masakan Indonesia.

2. Sulit Shalat Tepat Waktu dan Berjamaah

Ketika kuliah di luar negeri, terutama di negara-negara barat, kita jarang sekali menemukan mesjid untuk shalat berjemaah. Bahkan tidak ada waktu khusus yang disiapkan untuk rehat mendirikan shalat lima waktu. Imbasnya, mahasiswa muslim yang kuliah di luar negeri kebanyakan menjamak shalatnya. Ada sesuatu yang kurang rasanya. Dan di dikala momen-momen menyerupai inilah biasanya Anda akan merindukan suasana shalat berjamaah di Indonesia.

3. Berpotensi Terpengaruh Pemikiran Luar

Anda yang masih labil dan belum mempunyai pendirian yang besar lengan berkuasa dalam menghadapi tantangan pemikiran dan budaya dari banyak orang, berpeluang akan mencicipi dampak negatif dari adanya interaksi tahunan bersama orang-orang dari negara lain. Perlu kehati-hatian mencari sobat dan berinteraksi. Jika tidak bisa kebablasan.

Faktanya, banyak orang-orang alim yang sukses kuliah di luar negeri justru pulang dengan pemikiran-pemikiran yang nyentrik ala liberal. Sepertinya telah dan sudah mengalami basuh otak sehingga otaknya keliru menyikapi kebenaran dan kemungkaran.

Jadi, bagi Anda yang sangat ingin mencar ilmu ke luar negeri, isi dulu otak Anda dengan ilmu keimanan, terutama bagi yang muslim, kalau tidak, bisa jadi otak Anda yang akan terisi dengan pemikiran-pemikiran abnormal yang membahayakan kewarasan berpikir dalam menyikapi kehidupan di negeri sendiri kelak.

4. Terpisah Jauh dari Orang Tua dan Keluarga

Kuliah di luar negeri artinya Anda harus siap berpisah dengan orang renta dan keluarga. Komunikasi pun terbatas alasannya Istimewa untuk bisa dilakukan lewat telepon atau video call memakai aplikasi skype, wa, line, atau facebook.

Walaupun cuma beberapa tahun, perpisahan tersebut terkadang menjadikan sedih dan penyesalan. Ada sejumlah kawan, yang mesti menghadapi kenyataan pahit ketika kuliah di luar negeri. Ayah atau Ibunya sakit keras di kampung, dan tiada daya untuk bisa menjenguk. Bahkan ada yang tidak sempat lagi menemani ayah atau ibu di masa-masa final sebelum meninggal hingga dikuburkan.

5. Sulit Membangun Relasi di Kampung Halaman

Kuliah di luar negeri tidak lagi menyajikan ruang bebas untuk bermasyarakat di kampung atau di tempat asal. Kehidupan di luar negeri terkadang menciptakan kita lupa dan luput dari persoalan-persoalan yang terjadi di negara sendiri. Imbasnya, pulang-pulang dari luar negeri, terkadang ada hal yang terlewatkan. Dan kita perlu merajut kembali hubungan-hubungan muamalah dengan masyarakat di sekitar kediaman kita.

6. Sulit Beradaptasi Kembali dengan Gaya Hidup Indonesia

Setelah dan sudah menempuh pendidikan yang penuh kedisiplinan di luar negeri, kehidupan kita biasanya akan berubah dan cenderung ingin berbudaya menyerupai gaya hidup orang-orang di luar negeri. Misalnya tiba sempurna waktu di jam kerja atau kuliah, dan sempurna waktu ketika janjian. Sayangnya, ketika itu diterapkan di Indonesia, terkadang kita yang menjadi korban.

Kita tiba ke kelas, ketika mahasiswa belum ada satupun yang tiba. Kita tiba ke pertemuan, ketika lembaga masih kosong. Atau kita tiba sempurna waktu ketika janjian dengan seseorang, tetapi justru dibentuk menunggu berjam-jam. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Jenis, Istilah Drama (Sendratari, Tragedi, Komedi, Opera, Tablo)

8 Perbedaan Buku Digital Pdf Dan Epub

Makna Persahabatan Dibalik Lagu Sind3ntosca - Kepompong